Puisi Benci dan Luka -Secarik Kata dari Hati-


Benci dan Luka



Teruntuk kamu yang pernah ada.
Aku tidak tahu,
bagaimana gambaran luka yang pernah kugores pada hatimu.
Aku tidak tahu, sesakit apa belatiku menancap di hatimu.
Namun, yang kutahu pasti.
Kau begitu membenci diriku.

Aku adalah nama yang ingin kau hilangkan dari hidupmu.
Aku adalah kabar yang ingin kau tulikan dari telingamu.
Aku adalah pemandangan yang ingin kau butakan dari matamu.
Aku adalah kenangan yang ingin kau tiadakan dari ingatanmu.

Aku memahami kesalahanku.
Aku memahami betapa bodohnya diriku dahulu. Demi hal bodoh yang kuanggap indah, aku meninggalkanmu yang tulus.
Aku meninggalkanmu demi kebodohan egoku.

Ditinggalkan adalah hal yang menyakitkan.
Aku tahu.
Dan aku tidak bisa membela kebodohanku.
Hanya saja,
Bolehkah aku meminta maaf secara tulus?
Atas luka hatimu, aku mohon maaf.
Atas pengkhianatan, luka dan air mata yang kulakukan. Aku mohon maaf.

Sudahkah?
Apakah sudah tidak bisa kata maaf kau beri untukku.
Sudah tidak bisakah aku berdamai dengan hatimu?
Sudah tidak bisakah aku menyapamu dipersimpangan jalan?

Aku bukan ingin memberi luka baru untukmu.
Aku bukan ingin mengusikmu atas hadirku.
Aku bukan ingin mengingatkanmu atas perihmu.
Namun, pahamilah.
Bahwa aku juga berada dalam wabah yang sama.
Aku terperangkap oleh rasa bersalah.
Aku dihantui oleh pedihnya lukamu.
Aku dibayangi oleh sesal tanpa henti.

Aku mohon maaf.

Dengarkanlah aku,
Aku pun terluka oleh diriku sendiri.
Aku jauh lebih tersiksa oleh ingatan betapa hinanya perbuatanku.
Maka...
Maafkanlah aku.

0 Response to "Puisi Benci dan Luka -Secarik Kata dari Hati-"

Post a Comment

Bertanyalah untuk dijawab

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel